- D1CFC69F8254E8A04BABE3A7D6A06ABF Ciri Orang Jahil, Culas dan Pandir | tm-rahasia jQuery(document).ready(function(){ jQuery("[href$='css_bundle.css']").remove(); });

Ciri Orang Jahil, Culas dan Pandir

Posted By anam on 23 September 2013 | September 23, 2013

Mereka adalah orang-orang awam—bingung—serta sering mendatangkan bencana. Mereka sangat gemar melakukan ‘mark-up’—menaikkan harga-harga—atau membendung banjir (kurang kerjaan). Senantiasa hadir dalam aneka bentuk perjudian, atau sekadar adu ayam jago. Mereka adalah orang-orang yang gemar ‘nongkrong’ di pinggir jalan, menayangkan berita ‘gossip’, serta mengikuti semua teriakan. Sungguh mereka ini lalat-lalat yang tamak !?
Jika dunia datang kepadamu, ia akan mencari kemana pun kamu pergi, hingga membuatmu bosan. Kala dunia minggat darimu, maka ia bersikap dingin dan tidak peduli lagi kepadamu. Bahkan bukan mustahil mereka akan membencimu! Oleh karena itu jangan pernah percaya pada janji mereka. Sebab mereka adalah ORANG JAHIL—CULAS—DAN PANDIR !
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
"Wa iza sami’ul-laghwa a’radhu ‘anhu wa qalu lana a’maluna wa lakum a’malukum, salamun ‘alaikum, la nabtaghil-jahilin.” – Apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil." (QS. Al-Qashash 55).
Mereka akan bersama anda jika anda kaya duniawi, sehingga untuk itu mereka berjanji untuk selalu datang. Jika anda makan dari piring salah seorang di antara mereka, di anggapnya sebagai sebuah peristiwa sangat bersejarah. ^^ Jika mereka datang, mereka makan dari makanan anda. Jika mereka datang mengunjungi orang sakit, mereka hanya membuat si sakit bertambah sakit. Jika mereka menghadiri pernikahan, mereka akan berlama-lama duduk.
Mereka kadang tertawa tanpa sebab dan kagum pada sesuatu yang tak sewajarnya untuk dibuat kagum. Obrolan mereka adalah kekayaan si anu, atau si anu bercerai. Jika mereka di ajak bicara tentang ilmu, maka mereka akan tidur pulas. Jika anda mengingatkan mereka tentang kematian, mereka akan segera bangkit, lantas pergi meninggalkan anda.
Berkumpul dengan mereka adalah guncangan dan musibah. Sedangkan berpisah dengan mereka adalah rahmat. Jika mereka berkumpul, maka tidak bisa di pisah kecuali dengan cambukan. Mereka sering berkumpul dengan orang-orang berakal dan cerdas, hingga mereka membuat orang cerdas itu menjadi bodoh. Mereka melingkar di sekeliling orang alim, hingga mereka meninggalkannya dalam keadaan bahaya.
Apabila buya analogoikan lagi kepada semisal perkara yang telah berlalu, maka jika mereka berkumpul dengan Husain, namun tatkala Husain di bunuh, mereka pun berpencar laksana belalang. Mereka mengelilingi Ibnu Zubair, namun kala ia di salib mereka terbang laksana kapuk. Mereka berkumpul dengan Imam Ahmad bin Hanbal, namun tatkala ia di penjara dan di cambuk, mereka meleleh laksana garam terkena air tawar.
Mereka tidur di majelis-majelis dzikir, mereka tertawa terbahak di tempat-tempat duka. Jejak sandalnyadi belakang orang alim adalah fitnah. Shadaqoh mereka adalah pura-pura, sedangkan pertanyaan-pertanyaan mereka di buat-buat. Mereka bertanya tentang sesuatu yang samar-samar, tetapi mereka tidak tahu perkara-perkara mudah lagi jelas. Mereka meminta fatwa kepada anda tentang sesuatu yang tidak ada, namun mereka sama sekali tidak mengerti tentang yang ada.
Jika mereka mendengar masalah, maka mereka akan membalik yang di atas jadi di bawah, lantas menceritakan kepada orang lain setelah mengurangi. Mereka senang suara-suara keras, tapi mereka tidak tahu apa maknanya. Mereka sering kaget dengan adanya gerakan, namun mereka tidak mengerti apa tujuannya.
Mari buya tambahkan lebih banyak lagi…
Khatib dalam pandangan mereka adalah seseorang yang berteriak dan bersuara nyaring, lantas dengan tangannya ia menunjuk-nunjuk. Seorang alim dalam pandangannya adalah seseorang yang melingkar-lingkarkan sorban, melenggak-lenggokkan gaya, serta memperlebar lengan bajunya. Penguasa yang adil dan kuat dalam pandangannya, adalah seseorang yang memukul mereka dengan cemeti, serta membuat mereka tertelungkup di lantai lantas menjemur mereka di bawah terik panas matahari di atas lantai panas…^^
Mereka bertanya kepada anda tentang gerakan Mars, padahal tentang sesuatu yang membatalkan wudhu’ saja mereka tidak tahu. Mereka berdiskusi tentang Abi Zaid Al-Hilali, namun mereka sama sekali tidak tahu sejarah hidup ‘Umar. Mereka senang yang aneh-aneh, dan mereka demikian kagum pada yang ajaib-ajaib. Mereka hidup dengan angan-angan, dan sibuk dengan desas-desu, lantas terseret beragam gossip.
Mereka lebih berat bagi raga daripada penyakit demam. Lebih keras bagi hati daripada kelaliman. Lebih di takuti di mata daripada malam. Jika mereka senang pada anda di pagi hari, maka di sore hari bisa saja mereka marah kepada anda. Jika anda bersikap lemah, maka mereka akan menekan dan menghina anda. Jika anda memperlakukan mereka dengan serius, maka mereka tidak akan menyukai alias benci kepada anda. Jika mereka berkunjung, lantas mereka pun menagih kunjungan anda. Sebab jika anda mengunjungi mereka, maka mereka berkata; “Ini adalah sebagian hak kami yang telah dilaksanakan.” Selanjutnya mereka akan diam membisu dan tidak pernah mengucapkan terima kasih sebagaimana hal yang ringan bagi anda.
Semoga saja sahabat kami di sini TIDAK PERNAH BERTEMU apalagi sampai BERTEMANdengan ORANG yang JAHILCULAS—lagi PANDIR seperti itu.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Khuzil-‘afwa wa’mur bil-‘urfi wa a’rid ‘anil-jahilin.” –Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raaf 199)

Source : Ciri Orang Jahil

Source : Ciri Orang Culas dan Pandir

Blog, Updated at: September 23, 2013

0 comments:

Artikel Pilihan

Social Media

Search This Blog

Kisah Nabi Shaleh AS dan MUKJIZATNYA UNTA BETINA

Nabi Saleh As adalah nabi dan rasul kelima yang patut diimani. Nabi Saleh berdakwah di Al-Hijr yang saat ini dikenal sebagai Madain Shalih,...