Proposal
Posted By anam on 9 November 2014 | November 09, 2014
PEMIKIRAN Prof. Dr. S. C. UTAMI MUNANDAR TENTANG
PENGEMBANGAN BAKAT DAN KREATIFITAS ANAK SEKOLAH
PROPOSAL
Ditulis Sebagai Syarat penelitian dan Penyusunan Skripsi
Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Nama : M. KHOERUL ANAM
N I M : 116013675
YAYASAN WAHID HASYIM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
SEMARANG
2014
PROPOSAL
NAMA : MUHAMMAD KHOERUL ANAM
NIM : 116013675
PROGDI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS : AGAMA ISLAM
JUDUL : PEMIKIRAN Prof. Dr. S. C. UTAMI MUNANDAR TENTANG
PENGEMBANGAN BAKAT DAN KREATIFITAS ANAK
SEKOLAH
A. Latar Belakang
Bahwa manusia sebagai ciptaan Allah SWT, diciptakan dalam keadaan yang sempurna. Sebagaimana firman Allah dalam AlQur’an, surat At-Thin, ayat 4, yang berbunyi :
Artinya : “ Sesungguhnya kami menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya.” (Q.S. At-Thin:4)
Menurut Al Qur’an, setelah bentuk manusia sudah sempurna, yaitu setelah mempunyai mata, telinga, dan hati, maka barulah Allah menganugerahkan ruh ke dalam tubuh manusia dan melalui ruh itu berfungsilah pendengaran, penglihatan, dan hati nurani . Atau dengan kata lain jadilah ia makhluk yang sempurna dan mulia.
Untuk mempertahankan kedudukannya yang mulia dan bentuk pribadi yang bagus itu, Allah melengkapi dengan akal dan perasaan yang memungkinkan untuk menrima dan mengembangkan pengetahuan dan membudayakan ilmu yang dimilikinya.
Manusia juga merupakan makhluk yang paedagogik, yaitu makhluk Allah yang dilahirkan membawa potensi dapat dididik dan dapat mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi pendukung dan pengembangan kebudayaan.
Ia dilengkapi dengan berbagai kecakapan danketrampila yang dapat berkembang, sesuai dengan kedudukannya sebgai makhluk yang mulia. Pikiran, perasaan, dan kemampuannya berbuat merupakan komponen dari fitrah itu. Itulah Allah yang melengkap penciptaaan manusia. Firman Allah dalam surat Ar-Ruum ayat 30, yaitu :
. . . . •• . . . .
Artinya : “ . . . . (Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan fitrah Allah . . . .(Q.S. Ar-Ruum 30).
Firman Allah SWT yang berbentuk otensi itu tidak akan mengalami perubahan dengan pengertian bahwa manusia terus dapat berfikir, merasa, bertindak, dan dapat terus berkembang. Fitrah inilah yang sekaligus berarti bahwa manusia adalah makhluk paedagogik.
Allah Swt memang telah menciptakan semua makhluk-Nya berdasarkan fitrahnya. Tetapi fitrah Allah untuk manusia di sisni diterjemahkan sebagai potensi dididik dan dapat mendidik, memiliki kemungkinan berkembang dan meningkatkan sehingga kemampuannya dapat melampaui dari kemampuan fisiknya.
Meskipun demikian, kalau potensi itu tidak dikembangkan, niscaya ia kurang bermakna dalam kehidupan. Oleh karena itu perlu dikembangkan dan senantiasa dilakukan dalam usaha dan kegiatanpendidikan. Teori nativis dan empiris yang dipertemukan oleh Kerschenteiner dengan teori konvergensinya, telah ikut membuktikan bahwa manusia itu adalah makhluk yang dapat dididik dan dapat mendidik. Dengan pendidikan dan pengajaran, potensi itu dapat dikembangkan manusia, meskipun dilahirkan seperti kertas yang putih, bersih belum pernah berisi apa-apa dan meskipun dilahirkan dengan pembawaan yang dapat berkembang sendiri. Namun perkembangan itu tidak akan maju kalau tidak melalui proses tertentu yaitu proses pendidikan. Kewajiban mengembangkan potensi itu merupakan beban dan tanggung jawab manusia kepada Allah. Kemungkinan kemampuan potensi itu mempunyai arti bahwa manusia mungkin dididik, sekalipun mungkin pula pada suatu saat ia akan mendidik.
Berkurangnya hambatan social dan politik sekarang ini, membuat orang sangat mengutamakan kemampuan. Mencapai keunggulan pribadi merupakan pilihan yang tersedia bagi setiap orang, dari segala bidang kehidupan. Setiap anak ingin sangat hebat dalam sesuatu akan mencapainya.
Orang tua dalah yang terbaik untuk mebantu anak-anaknya mereka dalam mewujudkan potensinya. Anak-anak yang cerdaas, yang beruntung dilahirkan oleh orang-orang tua yang penuh dengan kasih sayang, pengertian, dan perhatian, memiliki kesempatan terbaik untuk mengembangkan kemampuan pikiran mereka dengan penuh kegembiraan. Cara membantu anak yang baik adalah dengan memberikan kondisi belajar yang menyenangkan dan menyediakan alat, sarana dan perlengkapan belajar semaximal mungkin, serta membimbing agar anak dapt menerima diri dan berkembang apa adanya.
Pada dasarnya anak memiliki bakat dan kreativitas, namun kadarnya berbeda-beda tergantung kondisi lingkungannya, apakah mampu mendorong atau sebaliknya menghambat bakat dan kreativitas tersebut. Disinilah pentingnya menciptakan kondisi yang memungkinkan anak mengembangkan bakat dan kreativitasnya sejak dini.
Masalah bakat dan kreativitas ini, banyak dibicarakan masyarakat kita. Permulaan dan keberbakatan dan tuntunannya terhadap perkembangan anak serta cara peningkatan merupakan tantangan bagi pendidik dalam kemungkinan keterwujudannya.
Perkembangan mutakhir dari penelitian dalam perkembangan bakat dan kreativitas telah memberikan suatu cakrawala bagi kita yang lebih luas dan pengertiannya yang lebih mendalam tentang pertumbuhan secara menyeluruh maupun kemampuan manuisawi secara khusus. Penemuan-penemuan ini menjadikan kita lebih memahami pemanfaatan kemampuan manusiawi secara efektif. Pengalaman mengajar yang menggalakkan perwujudan kemungkinan yang dimiliki anak, dan berbagai strategi dan kegiatan yang terencanakan untuk itu, akan meningkatkan kehidupan intelektual seseorang secara kualitatif, yang akhirnya juga mensyaratkan perkembangan pribadi. Kebutuhan akan lingkungan yang responsive adalah esensia dalam proses perkembangan intelegensi seseorang dan akan merupakan dasar dari awal pertumbuhan kreativitas.
Perlunya kreativitas ditingkatkan akhir-akhir ini makin teras sebagaimana kenyataan dari banyaknya ungkapan dan tulisan pendapat di media massa mengenai masalah ini. Kebutuhan meningkatkan kreativitas dirasakan dalam semua bidang kegiatan manusia, baik di sekolah, di dalam keluarga, maupun di dalam pekerjaan, bahkan di penggunaan dalam waktu luang. Sebabnya ialah manfaat dari pengembangan bakat dan kreatif tidak hanya dirasakan oleh individu itu sendiri, sebagai perwujudan diri pribadi, tetapi terutama oleh lingkungannya. Namun walaupun di satu pihak sangat dirasakan kebutuahan akan pengembangan bakat dan kreativitas, dilain pihak harus diakui bahwa belum banyak yang dilakukan untuk merealisasikan kebutuhan tersebut. Hal ini nyata jika kita melihat sekeliling kita, dimana dalam bidang olmu pengetahuan, walaupun jumlah sarjana cuku banyak, tetapi masih sangat sediit diantara mereka yang berhasil mencetuskan gagasan-gagasan atau karya-karya yang kreatif. Di perusahaan-perusahaan sering kali terlihat bahwa orang-orang yang menurut fungsinya diharapkan mampu berprestasi kreatif, namun dalam kenyataannya tidak mampu menghadapi tuntutan jawabanya. Waktu luang lebih hanya diisi dengan kegiatan-kegiatan pasif, seperti melihat Televise, mendengarkan musik, dan mendengarkan Komik, daripada bersibuk diri secara kreatif. Di sekolah, pengajaran terutama menekankan pada penyampaian informasi factual dan pengembangan penalaran yaitu pemikiran logis menuju pencapaian satu jawaban yang benar atau yang paling tepat, dimana cara penemuan jawaban yang benar itu sering pula sudah ditentukan oleh guru.
Dengan demikian pemikiran kreatif, yaitu kemampuan untuk melihat suatu masalah sudah dari berbagai sudut pandang dan mampu meberikan berbagai macam kemungkinan jawaban secara lancer, fleksibel (luwes), dan orisinal, kurang dirangsang. Padahal bakat Kreativitas sesungguhnya dimiliki oleh setiap anak, tetapi bakat itu memerlukan kesempatan untuk berkembang dalam lingkungan yang menghargai, memupuk, dan menunjang bakat dan kreativitas. Sesuaia dengan salah satu tujua pendidikan, yaitu untuk memberikan kesematan ada peserta didik untuk mengembangkan bakat-bakatnya seoptimal mungkin, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
Bertolak pada fenomena tersebut diatas maka disimpulkan bahwa masalah pengembangan bakat dan kreativitas itu sangat penting bagi masa depan anak. Untuk itulah penyusun tertantang untuk membahassnya lebih lanjut tentang pengembangan bakat dan kreativitas tersebut dengan mengambil pendapat Prof. Dr. S. C. Utami Munandar, seorang psikologi yang merupakan guru besar tetap fakultas Psikologi Universitas Indonesi, sehubungan dengan permasalahan tersebut untuk penyusun analisis. Namun disini penyusun membatasi lingkup pembahasan agar permasalahan tidak melebar dengan mensesifikasikan masalah pengembangan bakat dan kreativitas tersebut pada masa anak sekolah.
B. Alasan Pemilihan Judul
Adapaun yang menjadi alas an bagi penyusunan dalam pemilihan judul tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bahwa judul tersebut sangat menarik minat penyusun. Ketertarikan penyusun terhadap keunikan atau potensi yang ada pada anak-anak, terutama mengenai bakat dan kreativitas anak.
2. Bahwa judul tersebut belum banyak yang meneliti, khususnya untuk kalangan mahasiswa yang menekuni bidang pendidikan agama islam. Berkaitan dengan hal ini maka mungkin apa yang penyusun suguhkan ini akan menjadi suatu tambahan wacana baru.
3. Bahwa pendapat Prof. Dr. S. C. Utami Munandar sangat relevan dengan pengembangan potensi anak. Sebagai seorang psikolog sekaligus sebagai ibu tentunya beliau sangat memahami akan karakteristik anak-anak. Dengan kata lain, beliau sangat berkompeten dalam bidang psikologi sehingga tidak diragukan lagi akan kevalitan pemikiran-pemikirannya tentang bakat dan kreativitas.
C. Telaah Pustaka
Bakat menurut Caron B. Goode adalah kemampuan bawaan yang di bawa anak sejak lahir dan di kembangkan orang tua kea rah yang lebih baik dan benar. Menurutnya ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan bakat, antara lain : menungkap bakat anak dengan mengolah emosi dengan baik, memahami watak dan kecerdasan anak, dan memahami perkmbangam umum masa kanak-kanak. Setelah bakat anak terungkap, selanjutnya memelihara bakat anak dengan menumbuhkan rasa harga diri, tindakan berdaya dan keutuhan /menjagag kesehatan jiwa dan raga.
Dengan focus pada kajian tentang pemikiran pengembangan bakat dan kreativitas yang penulis lakukan ini, diharapkan dapat member kontribusi positif bagi pelaksana dan pengemban pendidikan sehingga memungkinkan bagi mereka untuk lebih bisa mengembangkan diri dalam melaksanalam proses pembelajaran atau pendidikan.
Dalam melaksanakan penulisan skripsi dengan judul “ Pemikiran Prof Dr.S .C. Utami Munandar Tentang Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah “, penulis mengacu pada skripsi saudari Pujinah tang berjudul Pengaruh Bakat Anak Terhadap Kreatifitas Belajar Siswa Kelas Rendah di MI Islamiyah Amongdoro Kecamatan Limpung Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2008/2009, UNWAHAS Semarang, 2009. Penelitian ini mengungkap tentang adanya hubngan yang positif antara bakat anak dan kreatifitas belajar siswa sekolah dengan kata lain semakin tinggi kemungkinan adanya bakat yang dimiliki anak maka semakin tinggi kreatifitas belajar siswa tersebut.
Bahan pertimbangan lainnya bagi penulis dalam melakukan penelitian adalah skripsi saudari Sri Sunantri denagn judul Pengembangan Bakat Anak Dalam Buku Optimalkan Bakat Anak Anda Karya Caron B Goode, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009. Tulisan ini memaparkan bagaimana perlunya memahami terlebih dahulu apa yang menjadi kecenderungan dan minat anak supaya dalam penegmbangannya sesuai dengan watak dan karakternya.
D. Penegasan Istilah
Penegasan istilah ini selain bertujuan mempermudah penelitian, juga bertujuan untuk membatasi dalam pembahasannya nanti, sehingga kesalahan interprestasi maksud dalam judul tersebut dapat dihindari.
Adapun penegasan beberapa istilah dalam judul skripsi ini, penyusun jabarkan sebagai berikut :
1. Pemikiran Prof Dr S. C. Utami Munandar
Pemikiran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berate proses,cara, atau perbuatan memikir, Dalam hal ini pemikiran berarti suatu pendapat seseorang psikolog tentang bagaimana cara pengembangan bakat dan kreatifitas anak. Sedangkan Prof Dr S. C. Utami Munandar adalah guru besar fakultas psikologi UI yang merupakan seorang dosen sekaligus psikolog yang menekankan kajian ilmunya dalam bidang psikilogi pendidikan.
2. Pengembangan
Pengembangan berarti proses, cara, atau perbuatan mengembangkan. Dalam hal ini pengembangan berate membimbing dan menerbitkan seorang anak agar potensi yang ada pada dirinya bisa tumbuh berkembang secara baik.
3. Bakat dan Kreatifitas
Bakat berarti bekas, kesan, atau tanda-tanda. Dalam hal ini bakat berarti tanda-tanda seorang anak atau potensi yang dibawa sejak lahir. Sedangkan Kreatifitas berarti kemampuan untuk mencipta atau daya cipta.
4. Anak Sekolah
Anak berarti seorang keturuanan manusia dari hasil perkawinan antara laki-laki dan perempuan. Sedangkan sekolah merupakan suatubangunan atau lembaga yang diperuntuhkan sebagai tempat proses belajar mengajar sesuai tingkatan.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menerapkannya terhadap pemikiran /karangan Prof Dr. S. C. Utami Munandar secara Literature (Library Research). Pendapat Prof Dr. S. C. Utami Munandar tentang pengembangan bakat dan kreatifitas sebagai berikut :
1. Menurut beliau bakat diartikan sebagai kemampuan bawan, sebagai potensi yang perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
2. Sedangkan kreatifitas beliau mengartikan sebagai ungkapan (ekspresi) keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungan.
Masalah bakat, kreatifitas, keberbakatan (giftedness) akhir-akhir ini dibicarakan masyarakat kita. Permulaan keberbakatan dan tuntunannya terhadap perkembangan anak serta cara peningkatan keterwujudannya. Namun esensi permasalahannya terletak dalam kemungkinan-kemungkinan yang tersedia di dalam lingkungannya. Pemahaman terhadap pertumbuhan intelegensi anak harus juga disertai pengertian terhadap cara-cara pemberian peluang dalam pertumbuhannya.
E. Rumusan Masalah
Ada beberapa permasalahn yang penulis angkat untuk memungkinkan menjadi pokok bahasan dalam skripsi ini, yaitu:
1. Bagaimana Pemahaman tentang bakat dan kreatifitas anak dalam pendidikan
2. Bagaimana Pemikiran Utami Munandar dalam memupuk bakat dan kreativitas anak
3. Bagaimana analisis terhadap pemikiran Utami Munandar tentang pengembangan bakat dan kreatifitas anak sekolah
F. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Skripsi ini penulis susun dengan tujuan :
a. Untuk mengetahui segi perkembangan anak dalam kaitannya dengan bakat dan kreatifitas
b. Untuk mengetahui sejauh mana peran pendidik dalam memupuk bakat dan kreatifitas anak
c. Untuk mengetahui pendapat Prof Dr S. C. Utami Munandar tentang pengembangan bakat dan kreatifitas anak.
2. Manfaat
Skripsi juga mempunyai manfaat sebagai berikut :
a. Menambah wacana untuk mengetahui segi perkembangan anak dalam kaitannya dengan bakat dan kreatifitas anak.
b. Sebagai dassar atau petunjuk bagi guru dalam mengembangkan bakat dan kreatifitas anak sekolah.
c. Bagi para orang tua dapat menemukenali barbagai kendala dalam mengembangkan bakat dan kreatifitas serta cara mengatasinya agar anak bisa mewujudkan potensi unggul mereka secara optimal.
G. Metode Penelitian
1. Jenis-jenis Data
a. Sumber Data Primer
Sumber data rimer adalah sumber-sumber yang memberikan data langsung dari tangan pertama atau sumber asli, baik berbentuk dokumen maupun peninggalan lainnya. Dalam hal ini adalah buah karya Prof Dr S. C. Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah, Petunjuk Para Guru dan Orang Tua, Jakarta, Grasindo, 1992.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data pendukung atau literature penunjang yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang di bahas, diantaranya yaitu: Al Qur’an dan terjemah, Al Hadits, Buku-buku yang berkaitan dengan judul antara lain adalah karya Maimunah Hasan, Membangun Kreatifitas Anak Secara Islami, Bintang Cemerlang, Yogyakarta, 2001; Sinta Ratnawati, Mencetak Anak Cerdas dan Kreatif, Jakarta, 2001; Hasan Langgulung, Kreatifitas dan Pendidikan Islam, Analisis Psikologi dan Falsafah, Pustaka Al-Husna, Jakarta, 1991; Onny Semiawan, Perspektif Pendidikan Anak Berbakat, Grasindo, Jakarta, 1997 dan sebagainya.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research) secara murni yaitu dengan memlih, memilah, mengumpulkan, mempelajari, dan memahami literature-literaratur yang ada relevansinya dalam bab-bab atau sub-sub bab yang disesuaikan dengan pembahasan masing-masing guna memperoleh analisis data yang diinginkan
3. Analisis Data
Data-data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif, yaitu dengan ,memilih buku atau literaturyang telah dikumpukan sehingga menghasilkan data deskriptif analis yang penulis peroleh dari data-data yang telah penulis tentukan tersebut.
Metode analisis data yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah:
a. Metode Deduktif
metode Deduktif adalah merupakan suatu metode analisis atau salah satu cara berfikir yang berangkat dari fakta-fakta umum, peristiwa-peristiwa umum itu ditarik generalisasi-generalisasi yang bersifat khusus.
b. Metode Induktif
Metode Induktif adalah salah satu cara berfikir yang berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa-peristiwa yang kankrit, kemudian dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa khusus tersebut ditarik generalisasi-generalisasi yang bersifat umum.
c. Metode Content Analysis ( analisis isi )
Metode ini digunakan untuk menganalisis data yang ada yaitu suatu analisa terhadap makna yang terkandung dalam pemikiran Prof Dr S. C. Utami Munandar tentang pengembangan bakat dan kreatifitas anak. Metode ini juga digunakan untuk mengidentifikasi, mempelajari dan kemudian melakukan analisis terhadap apa yang sedang diselidiki.
H. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang secara umum dan sistematis guna mempermudah pemahaman terhadap pokok pembahasan skripsi ini maka penulis menyusun sistematika penulisannya menjadi tiga bagian yaitu, sebagai berikut :
I. BAB I
Merupakan bab Pendahuluan meliputi latar belakang masalah, alasan pemilihan judul, telaah pustaka, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
II. BAB II
Merupakan bab landasan teori terhadap bakat dan kreatifitas anak dalam pendidikan, yang meliputi konsep dasar anak berbakat, cirri-ciri anak berbakat, pengertian kreatifitas, cirri-ciri kepribadian, cara merangsang anak agar kreatif, pengertian anak sekolah, cirri-ciri khas anak sekolah, dan tugas-tugas perkembangan pada masa anak sekolah.
III. BAB III
Merupakan bab landasan teori terhadap pemikiran Prof Dr. S.C. Utami Munandar perihal pengembangan bakat dan kreatifitas anak, yang terdiri dari biografi dan karya-karya S. C. Utami Munandar , perlunya bakat dan kreatifitas dipupuk, perlunya pelayanan pendidikan khusus bagi anak berbakat, kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat, dan peran pendidik dalam memupuk bakat dan kreatifitas anak.
IV. BAB IV
Merupakan bab analisis terhadap pendapt Prof Dr. S. C. Utami Munandar tentang pengembangan bakat dan kreatifitas anak sekolah, yang terdiri dari pentingnya kreatifitas dalam hidup, kegiatan untuk pengembangan bakat dan kreatifitas, analisis terhadap pendapat S. C. Utami Munandar tentang pengembangan bakat dan kreatifitas anak sekolah dan implementasi pengembangan bakat dalam pendidikan agama.
V. BAB V
Merupakan bab penutup yang terdiri dari atas kesimpulan, saran, dan penutup serta diakhiri dengan daftar pustaka.
Daftar Pustaka
Agama, RI Departemen, Al Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: Thoha Putra, 1989.
Ahmadi, Abu, Ilmu Jiwa Anak, Armico, Bandung, 1989.
Arikunta Suharsini, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta: Rineka Cipta, 1995.
Suarjhono, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 1998.
Asror, Miftakhul, Mencetak Anak Berbakat Cerdas Intelektual dan Emosional, Surabaya: Jawara, 2002.
Astuti, Rahmani, Revolusi Belajar Untuk Anak, Panduan Belajar Sambil Bermain Untuk Membuka Pikiran Anak-Anak, Bandung: Kaifa, 2002.
Asy’ari, Musa, DR., Filsafat Islam Sunnah Nabi Dalam Berfikir, Yogyakarta: Lesfi, 1999.
Danin, Sudarwan, Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.
Darajat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara 1992.
Sumiarti, Mencari Bakat Anak-Anak, Jakarta: Bulan Bintang, 1982.
Hadi, Sutrisno, Pembinaan Jiwa Mental, Jakarta: Bulan Bintang 1985.
Hasan, Maemunah, Membangun Kreatifitas Secara Islami, Yogyakarta: Bintang Cemerlang, 2001.
Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak, Jilid 1 dan 2, Jakarta: Erlangga, 1978.
Kasijan, Psikologi Pendidikan, Surabaya: Bina Ilmu,1984.
Ahmad Malimba, Kreatifitas dan Pendidikan Islam, Bandung: Al Ma’arif, 1989.
S. C. Utami Munandar, Bunga Rampai Anak-Anak Berbakat, Pembinaan dan Pendidikannya, Jakarta: Rajawali, 1982.
Blog, Updated at: November 09, 2014
0 comments:
Post a Comment