- D1CFC69F8254E8A04BABE3A7D6A06ABF Sekilas Riwayat Hidup Al Ghazali | tm-rahasia jQuery(document).ready(function(){ jQuery("[href$='css_bundle.css']").remove(); });

Sekilas Riwayat Hidup Al Ghazali

Posted By anam on 24 June 2013 | June 24, 2013

Riwayat Hidup Al Ghazali
Nama lengkap Al Ghazali ialah Abu Hamid Muhammad bin
Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Al Ghazali.1 Seorang pemikir Islam
yang terkenal dalam sejarah Islam, teolog, filosof, dan sufi termasyhur.
Dengan keahlian yang secara prima dikuasai, maka ia mendapat gelar yang
mengharumkan namanya, seperti gelar Hujjatuk Islam (Pembela Islam),
Syaikh Al Sulfiyin (Guru Besar dalam Tasawuf) dan Imam Al Murabin (pakar
bidang pendidikan).2
Al Ghazali lahir pada tahun 450 H, yang bertepatan dengan tahun
1058 M di Gazzalah, sebuah kota kecil dekat Thus di Khurasan, yang
merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan di dunia Islam. Ia lahir dari
keluarga yang taat beragama dan hidup sederhana. Ayahnya seorang
pemintal wool.
Sebelum ayahnya meninggal dunia, Al Ghazali dan adiknya bernama
Muhammad dititipkan pada seorang sufi yang bernama Ahmad bin
Muhammad Ar Razikani. Dan berwasiat "Peliharalah mereka dan pergunakan
sampai habis harta warisan yang aku tinggalkan ini untuk pendidikan mereka.
Ahmad bin Muhammad Ar Razikani melaksanakan amanat tersebut dengan
tulus ikhlas. Kemudian mereka mendapatkan bimbingan dalam berbagai ilmu
pengetahuan sampai harta warisan dari ayah mereka tiada yang tertinggal.
Berkenaan dengan dunia belajar, Al Ghazali sangat minat terhadap
ilmu dan mengalami beberapa tahap.

 

1. Belajar di Thus
Pada masa kecil Al Ghazali belajar di kota kelahirannya, yaitu di Thus. Ia belajar Al-Qur'an pada ayahnya sendiri. Sepeninggal ayahnya ia belajar pada Ahmad bin Muhammad Ar Razikani, salah seorang sufi besar.3 Al Ghazali mempelajari ilmu fiqih, riwayat hidup para wali dan
kehidupan spritual mereka, juga belajar syair-syair tentang mahabbah (cinta) kepada Allah. Kemudian Al Ghazali mempelajari ilmu tasawuf pada Yusuf An Nassai sampai 20 tahun.


2. Belajar di Jurdan
Setelah tamat belajar di kota kelahirannya, Al Ghazali melanjutkan studinya di kota Jurdan. Ia mendalami pengetahuan bahasa Arab dan Persia, gurunya adalah Imam Abu Nasr Al Ismaili.


3. Belajar di Nisapur
Di Nisapur, Al Ghazali memasuki Nizamiyah yang dipimpin oleh ulama besar yaitu Al Juwaini,4 salah seorang tokoh aliran Asy'ariyah melalui Al Juwaini, Al Ghazali memperoleh ilmu ushul Fiqih, ilmu mantiq, dan ilmu kalam, juga mempelajari berbagai ilmu antara lain filsafat dari Risalah-Risalah Ikhwanus Shofa karangan Al Farabi, Ibnu Miskawaih.


4. Menjadi guru besar
Pada tahun 1090 M, Al Ghazali menjadi guru besar pada Madrasah Nizamiyah di Baghdad. Pada tahun 1095 M Al Ghazali meninggalkan profesinya sebagai guru, kemudian pergi ke Makkah untuk menunaikan rukun Islam yang kelima yaitu ibadah haji. Setelah menunaikan haji pergi ke negeri Syam (Syiria) mengunjungi Baitul Maqdis kemudian ke Damaskus dan terus menetap beribadah di Masjid Al Umawi pada saat itulah ia mengarang kitab Ihya' Ulumuddin.

Blog, Updated at: June 24, 2013

0 comments:

Artikel Pilihan

Social Media

Search This Blog

RPP 13 KOMPONEN KURIKULUM 13

      RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI KELAS III SEMESTER 2 TAH...